kesehatan dan pola reproduksi remaja

mengupas masalah seputar reproduksi dari sisi kamu semua..

Iklan Layanan Masyarakat : Kondom 14.14

Latar Belakang
Salah satu penyebab terjangkitnya seseorang terhadap penyakit HIV/AIDS adalah hubungan seksual dengan sembarang orang dan tidak memakai alat pengaman. Berdasarkan data Departemen Kesehatan hingga akhir Juni 2008 lalu jumlah pengidap HIV-AIDS di Indonesia telah mencapai 12.000 orang lebih (Kompas, 2009).
Departemen Kesehatan terus menggencarkan ypaya promosi preventif kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam melakukan hubungan seksual. Oleh karena itu, Departemen Kesehatan bekerja sama dengan Komisi Penanggulangan AIDS dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak di bidang AIDS membuat iklan promosi pemakaian kondom untuk mencegah penyebaran HIV.
Tujuan
Kami mencoba menganalisa salah satu iklan layanan masyarakat bertemakan tentang promosi kondom yang dibuat dan ditayangkan oleh DepKes dan Komisi Penanggulangan AIDS. Kami menganalisa target pasar iklan ini dan rencana penayangannya. Adapun iklan yang dimaksud ada dibawah ini:





Pembahasan
Pemeran
Iklan ini diperankan oleh tokoh utama yaitu seorang pria berusia sekitar 30-an tahun, seorang pria temannya (30-an akhir), seorang pria makelar lokalisasi (40-an), dan beberapa wanita yang berperan sebagai PSK (rata-rata 20-an).
Setting Lokasi
Adegan diambil di lokalisasi yang riuh remang dengan kerlap kerlip lampu dan musik dangdut. Lokasi bisa di desa atau di pinggir kota.
Gaya Penyampaian Pesan
Pesan untuk memakai kondom disampaikan secara langsung dengan ajakan memakai kondom kepada tokoh utama. Selain itu pesan juga disampaikan dengan dorongan ketakutan pada tokoh utama setelah mengetahui PSK pesanannya terjangkit.
Analisa
Target Audiens
Target audiens iklan ini adalah laki-laki dewasa usia 20 tahunan ke atas karena pemerannya tidak ada yang dibawah 20 tahunan. Jika dilihat dari setting lokasi, iklan ini ditujukan pada segmen pria di desa atau di pinggir kota dengan kehidupan malamnya yang hidup.
Dengan disertai pemeran PSK, iklan ini lebih spesifik menyasar target konsumen jasa seks komersial.
Target Program Televisi
Dilihat dari analisa target audiens, program televisi yang ideal untuk menayangkan iklan ini adalah program untuk pria dewasa di pedesaan dan pinggir kota. Program paling lebar dan diterima hampir semua pria dewasa adalah siaran olahraga terutama sepak bola. Karena target adalah pria desa atau pinggir kota, maka fanatisme akan tim sepak bola daerah sangat tinggi. Oleh karena itu, iklan ini cocok ditayangkan pada program siaran liga sepak bola nasional.
Rancangan Program dan Biaya Penayangan
Berikut ini detil tentang rancangan stasiun televisi, program siaran, frekuensi, dan biaya penayangannya.
(terlampir dalam Ms.Excel)

download rancangan biaya
Perencanaan Biaya Tayang PSA kondom baru.xls



Read More......
Romantis tapi MEMATIKAN !!! 12.14


Boleh percaya boleh tidak, fakta di balik ciuman ternyata lebih bikin deg-degan ketimbang filmnya! Berita baiknya dulu, silakan catat, ciuman bisa membuat pelakunya lebih sehat,
secara fisik maupun psikis.



Artinya, di samping untuk memuaskan hasrat,
ciuman memang punya manfaat nyata. Tapi, ada tapinya lo, ciuman itu
ternyata bisa juga menjadi vektor (perantara) menularnya
penyakit-penyakit tertentu. Yang kalau disepelekan, dampaknya bisa
menyeramkan.


Bahaya pakai lidah

Ciuman,
apa pun gayanya, tentu melibatkan kontak bibir. Kecuali ciuman jarak
jauh, atau cium kangen yang dititipkan pada surat cinta atau angin
puting beliung.

Saat kontak bibir itulah, proses penularan sejumlah
penyakit sangat mungkin terjadi. Memang prosesnya tidak bisa
disamaratakan untuk semua penyakit. Namun, tetap saja harus membuat
siapa pun orangnya, berhati-hati sebelum mencium.

Boleh percaya boleh tidak, fakta di balik ciuman ternyata lebih bikin deg-degan ketimbang fimnya!

Misalnya,
saat mencium orang yang riwayat kesehatannya belum diketahui secara
pasti, seperti pacar baru, calon pacar, kenalan di bioskop, teman lama
yang telah 15 tahun tak bertemu, dan sejenisnya. Kalau nekat, apalagi
dilakukan di depan umum, bukan cuma da’i kondang Aa Gym yang bakal
tidak setuju, drg. Sunarso B., M.Sc., ahli mikrobilogi oral dari
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia pun geleng-geleng
kepala.

Menurut Sunarso, penularan penyakit lewat ciuman memang
kerap ditanyakan awam. Pertanyaan yang paling sering diajukan, apakah
ciuman bisa menularkan virus HIV/AIDS? Masih kata Sunarso, hingga saat
ini kalangan dokter baru meyakini empat media penularan HIV/AIDS. Yakni
lewat hubungan seksual (heteroseksual maupun homoseksual), tranfusi darah, pemakaian jarum suntik secara bersama-sama, dan lewat plasenta (dari ibu ke bayi yang dikandung)

Transmisi
HIV lewat ciuman sampai saat ini belum bisa dibuktikan. Barangkali,
karena jumlah virus HIV di dalam air ludah relatif lebih kecil
ketimbang di dalam darah, air mani, atau cairan vagina. Selain itu, air
ludah mengandung bahan-bahan penghambat pertumbuhan mikroorganisme,
seperti enzim lisosim dan laktoperosidase, serta sekretori
imunoglobulin-A. Sebab lainnya, virus HIV hanya bermarkas di dalam sel
limfosit-T, yang daerah kekuasaannya ada di dalam darah.

Menurut Sunarso, jika ciuman hanya berupa cipok, ciuman
ringan, kecupan sayang, cium kening, pipi, atau bibir luar saja, HIV
diyakini tidak menular. Tetapi jika aksinya menjurus pada french
kissing yang penuh birahi dan menyertakan lidah sebagai faktor penambah
nikmat, sehingga terjadi pertukaran cairan mulut, maka bisa saja HIV
bermigrasi. Lebih-lebih jika terdapat luka di mulut, baik berupa lecet
ringan, seriawan, maupun radang.

Saat kontak bibir itulah,
proses penularan sejumlah penyakit sangat mungkin terjadi. Memang
prosesnya tidak bisa disamaratakan untuk semua penyakit. Namun, tetap
saja harus membuat siapa pun orangnya, berhati-hati sebelum mencium.

Celakanya,
keberadaan luka kadang tidak disadari. Bisa karena begitu kecil,
sehingga tidak dirasa sama sekali. Namun, karena ukuran virus atau
bakteri jauh lebih renik, maka luka sekecil apa pun tetap bisa menjadi
jalan masuk bagi makhluk-makhluk tak kasat mata telanjang ini.

Di luar HIV, masib ada sederet lagi penyakit infeksi yang
bisa menular lewat french hissing. Dari deretan virus, misalnya,
terdapat hepatitis (A, B, maupun C), dan herpes labialis. Balikan
menurut Sunarso, keduanya memiliki risiko penularan lebih tinggi
daripada HIV. Dari kelompok bakteri, ada sifilis, gonore (GO), dan
tuberkulosis. Sedangkan dari kelas jamur ada Candida albicans.

Misalnya,
saat mencium orang yang riwayat kesehatannya belum diketahui secara
pasti, seperti pacar baru, calon pacar, kenalan di bioskop, teman lama
yang telah 15 tahun tak bertemu, dan sejenisnya. Kalau nekat, apalagi
dilakukan di depan umum, bukan cuma da’i kondang Aa Gym yang bakal
tidak setuju, drg. Sunarso B., M.Sc., ahli mikrobilogi oral dari
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia pun geleng-geleng
kepala.

Romantis tapi mematikan

Umumnya penyakit yang menular lewat ciuman adalah penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan infeksi.

Transmisi
HIV lewat ciuman sampai saat ini belum bisa dibuktikan. Barangkali,
karena jumlah virus HIV di dalam air ludah relatif lebih kecil
ketimbang di dalam darah, air mani, atau cairan vagina. Selain itu, air
ludah mengandung bahan-bahan penghambat pertumbuhan mikroorganisme,
seperti enzim lisosim dan laktoperosidase, serta sekretori
imunoglobulin-A. Sebab lainnya, virus HIV hanya bermarkas di dalam sel
limfosit-T, yang daerah kekuasaannya ada di dalam darah.

Hal ini wajar, karena makhluk-makhluk "halus" itu memang
suka sekali keluyuran dari satu korban ke korban lain dengan cara
menumpang cairan tubuh. Namun, meski tak ada riwayat infeksi, setiap
orang tetap harus berhati-hati, terutama mereka yang alergi terhadap
makanan tertentu.

David Steensma, dokter ahli hematologi di RS Mayo Clinic, Amerika Serikat, pernah melaporkan sebuah kasus unik.

Dia
menangani seorang wanita muda (20 tahun) yang masuk instalasi rawat
darurat akibat terlalu hot berciuman, dan jelas bukan sembarang ciuman.
Ternyata, satu jam sebelum masuk rumah sakit, si cewek mendapat kado
dari kekasihnya.Kadonya begitu istimewa, ciuman selamat malam yang
sangat menggairahkan.

Namun, selang satu menit kemudian, muncul reaksi alergi di
bibirnya, yang makin lama makin parah. Disusul kulit memerah, perut
kram, tenggorokan bengkak, dan saluran napas menyempit sehingga dia
susah bernapas. Kepada Steensma, si cewek mengaku punya riwayat alergi
udang dan kerang-kerangan. Usut punya usut akhirnya ketahuan, ciuman
fantastis itulah biang keladinya. Karena "kado mematikan" itu
dihadiahkan kurang dari satu jam setelah si cowok makan udang.

Hal
ini wajar, karena makhluk-makhluk "halus" itu memang suka sekali
keluyuran dari satu korban ke korban lain dengan cara menumpang cairan
tubuh. Namun, meski tak ada riwayat infeksi, setiap orang tetap harus
berhati-hati, terutama mereka yang alergi terhadap makanan tertentu.

Lewat kontak mulut, bahan alergen dari udang tampaknya
ngelencer dari mulut si cowok ke mulut pacarnya. Kasus ini sekaligus
membuktikan, pengidap alergi makanan wajib waspada tidak hanya terhadap
apa yang dimakan, tapi juga berhati-hati terhadap orang yang
menciumnya. Kecuali memang ingin berurusan dengan selang infus rumah
sakit.

Sementana Joy Davidson, Ph.D., psikolog dan seksolog di
Seattle mengatakan, "Ciuman adalah meditasi sensual yang bisa meredakan
ketegangan pikiran." Ketika seseorang melakukannya dengan orang yang ia
cintai, suami atau istrinya, tubuhnya akan mengalami perubahan
fisiologis yang mirip ketika melakukan meditasi. Jika dilakukan secara
rutin, tradisi sun sing suwe yang dilandasi kasih sayang bisa membuat
pelakunya lebih berdaya tahan, awet muda, dan panjang umur.

Umumnya penyakit yang menular lewat ciuman adalah penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan infeksi.

Transmisi
HIV lewat ciuman sampai saat ini belum bisa dibuktikan. Barangkali,
karena jumlah virus HIV di dalam air ludah relatif lebih kecil
ketimbang di dalam darah, air mani, atau cairan vagina. Selain itu, air
ludah mengandung bahan-bahan penghambat pertumbuhan mikroorganisme,
seperti enzim lisosim dan laktoperosidase, serta sekretori
imunoglobulin-A. Sebab lainnya, virus HIV hanya bermarkas di dalam sel
limfosit-T, yang d
daerah kekuasaannya ada di dalam darah.

Jelas
sudah, berciuman memang tidak bisa dilakukan sembarangan. Yang paling
penting, pastikan yang Anda cium bukan pacar, istri, atau suami orang!

Boleh percaya boleh tidak, fakta di balik ciuman ternyata lebih bikin deg-degan ketimbang filmnya!

Berita
baiknya dulu, silakan catat, ciuman bisa membuat pelakunya lebih sehat,
secara fisik maupun psikis.



Artinya, di samping untuk memuaskan hasrat,
ciuman memang punya manfaat nyata. Tapi, ada tapinya lo, ciuman itu
ternyata bisa juga menjadi vektor (perantara) menularnya
penyakit-penyakit tertentu. Yang kalau disepelekan, dampaknya bisa
menyeramkan.


Bahaya pakai lidah

Ciuman,
apa pun gayanya, tentu melibatkan kontak bibir. Kecuali ciuman jarak
jauh, atau cium kangen yang dititipkan pada surat cinta atau angin
puting beliung.

Saat kontak bibir itulah, proses penularan sejumlah
penyakit sangat mungkin terjadi. Memang prosesnya tidak bisa
disamaratakan untuk semua penyakit. Namun, tetap saja harus membuat
siapa pun orangnya, berhati-hati sebelum mencium.

Boleh percaya boleh tidak, fakta di balik ciuman ternyata lebih bikin deg-degan ketimbang fimnya!

Misalnya,
saat mencium orang yang riwayat kesehatannya belum diketahui secara
pasti, seperti pacar baru, calon pacar, kenalan di bioskop, teman lama
yang telah 15 tahun tak bertemu, dan sejenisnya. Kalau nekat, apalagi
dilakukan di depan umum, bukan cuma da’i kondang Aa Gym yang bakal
tidak setuju, drg. Sunarso B., M.Sc., ahli mikrobilogi oral dari
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia pun geleng-geleng
kepala.

Menurut Sunarso, penularan penyakit lewat ciuman memang
kerap ditanyakan awam. Pertanyaan yang paling sering diajukan, apakah
ciuman bisa menularkan virus HIV/AIDS? Masih kata Sunarso, hingga saat
ini kalangan dokter baru meyakini empat media penularan HIV/AIDS. Yakni
lewat hubungan seksual (heteroseksual maupun homoseksual), tranfusi darah, pemakaian jarum suntik secara bersama-sama, dan lewat plasenta (dari ibu ke bayi yang dikandung)

Transmisi
HIV lewat ciuman sampai saat ini belum bisa dibuktikan. Barangkali,
karena jumlah virus HIV di dalam air ludah relatif lebih kecil
ketimbang di dalam darah, air mani, atau cairan vagina. Selain itu, air
ludah mengandung bahan-bahan penghambat pertumbuhan mikroorganisme,
seperti enzim lisosim dan laktoperosidase, serta sekretori
imunoglobulin-A. Sebab lainnya, virus HIV hanya bermarkas di dalam sel
limfosit-T, yang daerah kekuasaannya ada di dalam darah.

Menurut Sunarso, jika ciuman hanya berupa cipok, ciuman
ringan, kecupan sayang, cium kening, pipi, atau bibir luar saja, HIV
diyakini tidak menular. Tetapi jika aksinya menjurus pada french
kissing yang penuh birahi dan menyertakan lidah sebagai faktor penambah
nikmat, sehingga terjadi pertukaran cairan mulut, maka bisa saja HIV
bermigrasi. Lebih-lebih jika terdapat luka di mulut, baik berupa lecet
ringan, seriawan, maupun radang.

Saat kontak bibir itulah,
proses penularan sejumlah penyakit sangat mungkin terjadi. Memang
prosesnya tidak bisa disamaratakan untuk semua penyakit. Namun, tetap
saja harus membuat siapa pun orangnya, berhati-hati sebelum mencium.

Celakanya,
keberadaan luka kadang tidak disadari. Bisa karena begitu kecil,
sehingga tidak dirasa sama sekali. Namun, karena ukuran virus atau
bakteri jauh lebih renik, maka luka sekecil apa pun tetap bisa menjadi
jalan masuk bagi makhluk-makhluk tak kasat mata telanjang ini.

Di luar HIV, masib ada sederet lagi penyakit infeksi yang
bisa menular lewat french hissing. Dari deretan virus, misalnya,
terdapat hepatitis (A, B, maupun C), dan herpes labialis. Balikan
menurut Sunarso, keduanya memiliki risiko penularan lebih tinggi
daripada HIV. Dari kelompok bakteri, ada sifilis, gonore (GO), dan
tuberkulosis. Sedangkan dari kelas jamur ada Candida albicans.

Misalnya,
saat mencium orang yang riwayat kesehatannya belum diketahui secara
pasti, seperti pacar baru, calon pacar, kenalan di bioskop, teman lama
yang telah 15 tahun tak bertemu, dan sejenisnya. Kalau nekat, apalagi
dilakukan di depan umum, bukan cuma da’i kondang Aa Gym yang bakal
tidak setuju, drg. Sunarso B., M.Sc., ahli mikrobilogi oral dari
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia pun geleng-geleng
kepala.

Romantis tapi mematikan

Umumnya penyakit yang menular lewat ciuman adalah penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan infeksi.

Transmisi
HIV lewat ciuman sampai saat ini belum bisa dibuktikan. Barangkali,
karena jumlah virus HIV di dalam air ludah relatif lebih kecil
ketimbang di dalam darah, air mani, atau cairan vagina. Selain itu, air
ludah mengandung bahan-bahan penghambat pertumbuhan mikroorganisme,
seperti enzim lisosim dan laktoperosidase, serta sekretori
imunoglobulin-A. Sebab lainnya, virus HIV hanya bermarkas di dalam sel
limfosit-T, yang daerah kekuasaannya ada di dalam darah.

Hal ini wajar, karena makhluk-makhluk "halus" itu memang
suka sekali keluyuran dari satu korban ke korban lain dengan cara
menumpang cairan tubuh. Namun, meski tak ada riwayat infeksi, setiap
orang tetap harus berhati-hati, terutama mereka yang alergi terhadap
makanan tertentu.

David Steensma, dokter ahli hematologi di RS Mayo Clinic, Amerika Serikat, pernah melaporkan sebuah kasus unik.

Dia
menangani seorang wanita muda (20 tahun) yang masuk instalasi rawat
darurat akibat terlalu hot berciuman, dan jelas bukan sembarang ciuman.
Ternyata, satu jam sebelum masuk rumah sakit, si cewek mendapat kado
dari kekasihnya.Kadonya begitu istimewa, ciuman selamat malam yang
sangat menggairahkan.

Namun, selang satu menit kemudian, muncul reaksi alergi di
bibirnya, yang makin lama makin parah. Disusul kulit memerah, perut
kram, tenggorokan bengkak, dan saluran napas menyempit sehingga dia
susah bernapas. Kepada Steensma, si cewek mengaku punya riwayat alergi
udang dan kerang-kerangan. Usut punya usut akhirnya ketahuan, ciuman
fantastis itulah biang keladinya. Karena "kado mematikan" itu
dihadiahkan kurang dari satu jam setelah si cowok makan udang.

Hal
ini wajar, karena makhluk-makhluk "halus" itu memang suka sekali
keluyuran dari satu korban ke korban lain dengan cara menumpang cairan
tubuh. Namun, meski tak ada riwayat infeksi, setiap orang tetap harus
berhati-hati, terutama mereka yang alergi terhadap makanan tertentu.

Lewat kontak mulut, bahan alergen dari udang tampaknya
ngelencer dari mulut si cowok ke mulut pacarnya. Kasus ini sekaligus
membuktikan, pengidap alergi makanan wajib waspada tidak hanya terhadap
apa yang dimakan, tapi juga berhati-hati terhadap orang yang
menciumnya. Kecuali memang ingin berurusan dengan selang infus rumah
sakit.

Sementana Joy Davidson, Ph.D., psikolog dan seksolog di
Seattle mengatakan, "Ciuman adalah meditasi sensual yang bisa meredakan
ketegangan pikiran." Ketika seseorang melakukannya dengan orang yang ia
cintai, suami atau istrinya, tubuhnya akan mengalami perubahan
fisiologis yang mirip ketika melakukan meditasi. Jika dilakukan secara
rutin, tradisi sun sing suwe yang dilandasi kasih sayang bisa membuat
pelakunya lebih berdaya tahan, awet muda, dan panjang umur.

Umumnya penyakit yang menular lewat ciuman adalah penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan infeksi.

Transmisi
HIV lewat ciuman sampai saat ini belum bisa dibuktikan. Barangkali,
karena jumlah virus HIV di dalam air ludah relatif lebih kecil
ketimbang di dalam darah, air mani, atau cairan vagina. Selain itu, air
ludah mengandung bahan-bahan penghambat pertumbuhan mikroorganisme,
seperti enzim lisosim dan laktoperosidase, serta sekretori
imunoglobulin-A. Sebab lainnya, virus HIV hanya bermarkas di dalam sel
limfosit-T, yang d
daerah kekuasaannya ada di dalam darah.

Jelas
sudah, berciuman memang tidak bisa dilakukan sembarangan. Yang paling
penting, pastikan yang Anda cium bukan pacar, istri, atau suami orang!

Read More......
Masturbasi Berguna Bagi Kesehatan ?? 12.50


Tau ga sih kamu? Sebuah penelitian menghasilkan temuan yang cukup mengejutkan mengenai efek yang ditimbulkan dari aktivitas masturbasi. Memang, masturbasi dari dulu dianggap tindakan yang melenceng dari moral dan juga hanya ditonjolkan efek-efek negatifnya saja.

Namun kini fakta yang ditemukan adalah bahwa masturbasi merupakan sebuah ekspresi seksual yang masih dikategorikan wajar dan sehat, serta memiliki lebih banyak efek positif dibandingkan dengan sisi negatifnya.


Banyak orang masih percaya pada beberapa mitos tentang masturbasi, seperti : masturbasi adalah aktivitas seks semu bagi orang-orang yang ga punya pasangan, masturbasi tga baik bagi kesehatan, masturbasi cuma untuk pria dan wanita tak memerlukannya, orang yang punya pasangan ga akan bermasturbasi, dll.
Maka ada baiknya kita mempelajari lebih jauh tentang efek masturbasi yang sebenarnya, bagi tubuh dan pikiran. Efek-efeknya adalah sebagai berikut :
1. Menambah Pengetahuan
Para ahli seks mengatakan bahwa masturbasi adalah hal yang mendasar dalam memahami kesehatan seksual. Masturbasi adalah hal yang pertama kali, paling aman dan cara yang terbaik untuk mengetahui gimana cara kerja organ-organ seks.
Kamu juga akan belajar tentang apa saja yang bisa membuat kamu horny ataupun ga, gimana cara memberikan kenikmatan seksual pada diri sendiri secara singkat dan 'mandiri'. Sebagai sebuah pembelajaran, masturbasi lebih baik daripada materi dalam bentuk tulisan, video maupun website.
2. Membantu Mengeksplorasi Diri Sendiri
Mungkin kamu tahu gimana cara melakukannya secara teori dan menjelaskannya dengan panjang lebar, namun sebenarnya kemampuan kamu dalam mengeksplorasi kenikmatan seksual adalah ga terbatas dan masturbasi adalah cara yang paling ampuh untuk bisa menemukan hal-hal yang baru.
3. Cara Ampuh Mengatasi Susah Tidur
Masturbasi adalah salah satu cara mengatasi insomnia alias susah tidur. Dalam sebuah studi yang dilakukan terhadap 2000 orang wanita di AS, sebanyak 32% mengatakan kalo mereka melakukan masturbasi dalam waktu tiga bulan terakhir agar bisa tidur nyenyak.
Hal itu bisa terjadi karena hormon-hormon yang dikeluarkan setelah orgasme, yang berfungsi untuk menyegarkan kepala atau meningkatkan kinerja pembuluh darah kecil. Orgasme yang dicapai setelah masturbasi bisa membantu kamu tidur nyenyak, tanpa perlu obat-obatan, televisi maupun cara-cara yang lain.
4. Mengurangi Rasa Sakit
Bila kamu punya gangguan seperti sakit kepala, pusing-pusing dan kram akibat menstruasi, masturbasi dan orgasme seringkali juga bisa memberikan penghilang rasa sakit alami. Namun untuk kondisi-kondisi tertentu, seperti migrain, orgasme bisa bisa mengurangi rasa sakitnya atau malah meningkatkannya.
5. Mengurangi Stress
Beberapa studi menemukan beberapa efek relaksasi yang dihasilkan dari kegiatan masturbasi. Disamping keuntungan secara fisik, masturbasi adalah soal bagaimana Anda bisa mengatasi sendiri segala tekanan yang kamu alami di tengah kesibukan kamu, apalagi bila dibarengi dengan fantasi seks.
6. Bisa Mencegah Timbulnya Kanker Prostat
Ejakulasi yang dialami oleh pria ternyata juga terkait dengan timbulnya kanker prostat. Kelenjar prostat menghasilkan dan menyimpan suatu cairan dan cairan tersebut bisa jadi mengendap dalam prostat jika seorang lelaki lama tak mengalami ejakulasi.
Endapan ini ga selalu menimbulkan masalah, tapi menurut penelitian lelaki yang mengalami ejakulasi secara teratur beresiko lebih kecil terkena kanker prostat. Sementara peneliti lainnya menghasilkan teori bahwa orgasme bisa menumbuhkan sesuatu yang bisa mencegah timbulnya kanker payudara melalui oxytocin yang dihasilkan saat orgasme.
Walau memiliki sisi positif, namun perlu diingat bahwa kegiatan masturbasi cuma sebuah pilihan dan tak bisa dipaksakan kebenarannya. Ada segi-segi dan sudut pandang lain yang masih menganggapnya 'tabu' dan 'terlarang'. Paling ga dari sisi kesehatan, kegiatan masturbasi ternyata juga mempunyai sisi positif jika dilakukan dengan proporsional tentunya.
www.kapanlagi.com





Read More......
Eh, gw hamil ga ya ?? 12.27


Kadang ada wanita yang takut-takut sambil mikir "gua hamil ga ya"? Terutama buat pengantin baru yang masih mau menikmati masa-masa indah perkawinan, atau ibu2 yang sudah punya banyak anak, atau yang melakukan hubungan di luar nikah suka atau dipaksa atau kadang anak juga gadis yang telat haid mikir begitu padahal ga ada tanda apa-apa. Bagi wanita yang sudah berumahtangga dan mengharapkan seorang anak tentu pertanyaannya juga sama "gua hamil ga ya", cuma kadar ketakutannya saja yang beda.



Kadar ketakutan ini sejalan dengan asal usul dari kehamilan itu sendiri. Tidak bisa dipungkiri lagi, seiring dengan perkembangan zaman, free sex sudah menjadi hal yang biasa dilakukan remaja masa kini. Oleh karena itu, untuk kalian yang mungkin sudah pernah melakukan hubungan bebas alias free sex tadi, pastinya ada rasa was-was akan kemungkinan hamil setelah itu. Tulisan ini menuntun kalian untuk memberi pandangan akan kehamilan yang mungkin saja terjadi setelah melakukan hubungan bebas.

Berikut sedikit cara untuk mengetahuinya.


Gejala hamil:
1. Amenore (tidak datang haid), untuk yang bener2 hamil penting dicatat hari pertama haid terakhir, gunanya menentukan usia kehamilan dan taksiran partus (melahirkan), yaitu hari + 7, bulan - 3, dan tahun + 1 .
2. Nausea dan vomitus (mual, muntah). Sering pagi hari pada bulan2 pertama kehamilan ("morning sickness").
3. Sering kencing, karena vesica urinaria tertekan uterus yang membesar. Keluhan ini timbul pada trimester I dan III.
4. Konstipasi/obstipasi karena hormon steroid menurunkan peristaltik.
5. Peningkatan berat badan.
6. Ngidam.
NB: semua gejala ini belum tentu ada. Tapi kalo amenore harus.

Tanda hamil:
1. Pembesaran abdomen /perut, jelas setelah hamil 14 minggu.
2. Leukore, sekret cervix meningkat karena pengaruh peningkatan hormon progesteron.
3. Perubahan payudara, membesar, pigmentasi, areola tegang dan bisa keluar kolostrum pada trimester ke dua.
4. Pigmentasi kulit (kloasma gravidarum) biasa bercak2 hitam di pipi, hidung, dahi. Karena hormon plasenta merangsang melanofor.
5. Epulis, hipertropi papilla ginggiva, sering pada trimester I.
6. Suhu basal/ suhu ketika seorang yang sehat bangun pada pagi hari, meningkat terus antara 37,2-37,8 derajat C.
7. Perubahan organ dalam pelvis (jangan memeriksa sendiri).
a. Tanda chadwick, vagina livid, kira2 pada minggu ke 6.
b. Tanda hegar, segmen bawah uterus teraba lembek.
c. Tanda piscaseck, uterus membesar ke satu sisi.
d. Tanda braxton hich, uterus kontraksi bila dirangsang.
8. Tes kehamilan
a. Reaksi galli malini.
b. Reaksi friedman.
c. Reaksi ascheim-zondek
d. Reaksi imunologi, yang sering dilakukan.
Dasarnya adalah reaksi antigen-antibodi. Untuk mengetahui kadar hormon HCG dalam urine. Kadar terendah yang dapat dideteksi adalah 0,5 satuan HCG per ml (tes evan). Kadar HCG 500 satuan perhari baru dijumpai setelah 20 hari pembuahan.
NB: semua tanda ini belum tentu ada, dan juga belum bisa dipastikan hamil.

Ini baru tanda pasti hamil, hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan dokter:
1. Pada palpasi dapat dirasakan bagian janin dan balotemen serta gerakan janin.
2. Pada auskultasi terdengar denyut jantung janin. Menggunakan stetostop laenec bisa didengar pada kehamilan 18 - 20 minggu sedangkan dengan dopler bisa pada 12 minggu.
3. Dengan USG dapat dilihat gambaran janin.
4. Pemeriksaan sinar x terdapat kerangka janin, tapi lebih baik jangan dilakukan.

Well, intinya untuk tahu hamil atau tidak pada awal2 tidaklah mudah. Berpatokan pada alat tes kehamilan seperti fast step test juga tidak akan memberi kepastian pada kehamilan awal.

http://viramedika.blogspot.com/2008_03_01_archive.html





Read More......
Pacaran Sehat Itu Gimana? 13.04


Yang namanya pacaran pasti ada efeknya sama kehidupan kita. Bisa positif, bisa juga negatif. Tergantung kita yang melakoninya.
Pacaran sih boleh aja, tapi harus mengerti batasannya, apa yang boleh dan enggak boleh dilakukan. Singkatnya, pacaran "sehat" harus jadi pilihan kita kalau enggak mau kena akibatnya. Nah, bagaimana gaya pacaran kita bisa disebut sehat?


1. Sehat fisik
Sehat secara fisik berarti enggak ada kekerasan dalam berpacaran. Biarpun cowok secara fisik lebih kuat, bukan berarti bisa seenaknya menindas kaum cewek. Pokoknya, dilarang saling memukul, menampar, apalagi menendang. (he-he-he…)

2. Sehat emosional
Hubungan kita dengan orang lain akan terjalin dengan baik apabila ada rasa nyaman, saling pengertian dan keterbukaan. Kita enggak cuma dituntut untuk mengenali emosi diri sendiri, tetapi juga emosi orang lain. Dan yang penting lagi adalah bagaimana kita mengungkapkan dan mengendalikan emosi dengan baik. Kita memang enggak boleh juga melakukan kekerasan nonfisik, marah-marah, apalagi mengumpat-umpat orang lain, termasuk pacar kita.

3. Sehat sosial
Pacaran tidak mengikat. Artinya, hubungan sosial dengan yang lain harus tetap dijaga. Kalau pagi, siang, dan malam selalu bareng sama pacar, bisa bahaya lho! Kita enggak bakalan punya teman. Dan bukan enggak mungkin, kita akan merasa asing di lingkungan sendiri. Enggak mau, kan?

4. Sehat seksual
Secara biologis, kita yang masih remaja ini mengalami perkembangan dan kematangan seks. Tanpa disadari, pacaran juga memengaruhi kehidupan seksual seseorang. Kedekatan secara fisik bisa memicu keinginan untuk melakukan kontak fisik. Kalau diteruskan, bisa enggak terkontrol alias kebablasan. Jadi, dalam berpacaran kita harus saling menjaga. Artinya enggak melakukan hal-hal yang berisiko.
Banyak diskusi dan seminar yang membahas masalah pacaran dan seks. Penelitian tentang remaja dan perilaku seksnya pun sudah banyak. Hal ini dikarenakan dalam kenyataannya, banyak remaja yang sudah melakukan aktivitas-aktivitas yang berisiko dan pada akhirnya adalah intercourse.

Nah… kalau sudah sampai ke aktivitas yang ini, bisa gawat! Karena itu, dalam pacaran, mengendalikan diri tuh penting banget.
Apa saja yang memengaruhi perilaku seksual remaja?

1. Faktor Internal
• Pengaruh yang berasal dari dalam diri kita.
• Bagaimana kita mengekspresikan perasaan, keinginan, dan pendapat tentang berbagai macam masalah.
• Menentukan pilihan ataupun mengambil keputusan bukan hal yang gampang. Dalam memutuskan sesuatu, kita harus punya dasar, pertimbangan, dan prinsip yang matang.

2. Faktor Eksternal
• Perilaku seks di antara kita juga dipengaruhi oleh faktor- faktor dari luar. Contohnya:
• Kemampuan orangtua mendidik kita akan memengaruhi pemahaman kita mengenai suatu hal, terutama masalah seks.
• Agama mengajarkan mana yang baik dan mana yang buruk. Pemahaman terhadap apa yang diajarkan agama akan memengaruhi perilaku kita.
• Remaja cenderung banyak menghabiskan waktu bersama teman sebayanya sehingga tingkah laku dan nilai-nilai yang kita pegang banyak dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan kita.
• Teknologi informasi yang makin berkembang memudahkan kita mengakses informasi setiap saat. Tetapi, kemajuan teknologi informasi enggak selalu membawa pengaruh yang positif. It’s depend on you.

Aman dan Awet
Agar pacaran kita aman dan awet, kita harus punya prinsip. Artinya, segala sesuatu yang kita lakukan ada dasar dan tujuan yang jelas. Dalam pacaran, bukan enggak mungkin kita menemukan perbedaan prinsip, beda batasan tentang apa yang boleh dan enggak boleh dilakukan. Wajar kok, asalkan bisa saling menghargai. Tiap orang punya hak untuk bicara terbuka, termasuk mengungkapkan prinsip masing-masing.
Mengungkapkan prinsip yang kita pegang akan berpengaruh pada penerimaan orang lain. Maksud dan keinginan kita akan sulit diterima dan dimengerti orang lain kalau kita enggak tahu bagaimana mengomunikasikannya dengan baik. Intinya, kita harus mengerti juga model-model komunikasi yang ada sehingga kita bisa menilai apakah selama ini sudah berkomunikasi dengan baik atau belum.

Tiga model komunikasi
1. Pasif
Kita sulit/enggak bisa mengekspresikan keinginan, perasaan, dan pikiran kita. Hal ini akan berefek buruk karena apa yang kita harapkan enggak sesuai dengan kenyataan. Misalnya, kita enggak berani nolak pas pacar ngajakin kissing, padahal sebenarnya kita enggak mau.

2. Agresif
Dalam mengemukakan keinginan, pikiran, dan perasaan, kita cenderung mendominasi, enggak ramah dan mengabaikan kepentingan orang lain. Model komunikasi seperti ini bisa memicu keretakan hubungan kita dengan orang lain.

3. Asertif
Gaya komunikasi yang paling oke. Kita bisa bersikap tegas dalam mengekspresikan keinginan, perasaan, dan pendapat, tetapi tetap menghargai orang lain. Kondisi orang lain juga menjadi pertimbangan sebelum kita mengungkapkan keinginan. Misalnya, menolak dengan sopan dan memberikan alasan yang masuk akal ketika pacar minta yang aneh-aneh.
Cara berkomunikasi enggak cuma memengaruhi keberhasilan kita berinteraksi dengan orang lain, tetapi lebih jauh lagi, mampu berkomunikasi dengan baik menjadikan kita terampil dalam mengambil keputusan. Semoga pacaran kita tambah oke!

Eka Sabirin Relawan PKBI Jawa Tengah (Dari Berbagai Sumber)
sumber: Harian Kompas, Jumat, 3 Juni 2005

Read More......